Minggu, 23 Agustus 2009

VISI

“MEWUJUDKAN KOTA CILEGON MENJADI “SINGAPURA-NYA INDONESIA”

MISI

LIMA LANGKAH DASAR MENUJU MASYARAKAT CILEGON ADIL DAN MAKMUR

1. PEMENUHAN 3 HAK DASAR RAKYAT

Tiga Hak Dasar Rakyat (THDR) yang meliputi pertama, pendidikan yang ber-kualitas dan terjangkau bagi rakyat. Kedua, pelayanan kesehatan yang ber-kualitas dan terjangkau bagi rakyat. Ketiga, penyediaan lapangan pekerjaan bagi para pengangguran. Tiga Hak Dasar Rakyat (THDR) tersebut merupakan pra-syarat bagi terciptanya situasi yang kondusif bagi proses lompatan pembangunan kedepan.

2. TRANSFORMASI BIROKRASI (LEAN MODEL)

Untuk mewujudkan kota termaju di Nusanatara, birokrasi tradisional-konvensional yang lambat dan berliku akan diubah menjadi birokrasi korporat yang sederhana, berkinerja-cepat, efesien dan berpusat pada pelayanan yang bermutu tinggi (consumer satisfaction).

3. TRANSFORMASI NILAI (VALUE TRANSFORMATION)

Untuk mewujudkan kota Cilegon menjadi kota termaju, nilai-nilai feodal yang kaku dan menghambat modernisasi akan ditransformasi menjadi nilai-nilai yang mendorong sikap dan nilai transparansi, keterbukaan terhadap hal yang baru, kerja keras, tertib administrasi, adaptif, akuntabilitas, integritas, pluralisme, profesionalisme, dan customer satisfaction. Konstruksi nilai-nilai baru tersebut jika dijalankan secara konsisten akan mewujud menjadi budaya baru yang progressif.

4. MODERNISASI INFRASTRUKTUR

Untuk mewujudkan Cilegon menjadi kota termaju, diperlukan Tata Kota Modern yang Berwawasan Lingkungan, maka modernisasi infrastruktur utama dan pendukung yang berkualifikasi internasional seperti fasilitas jalan umum dan jalan industri, rumah sakit, lampu jalan, drainase, Area Kantor Terpadu, Area Pemukiman Terpadu, Area Bisnis Terpadu (Business Centre), sentra UKM (UKM Centre), pedestrian area, hutan kota, taman kota, alun-alun, gedung pemuda, gedung kesenian, dan area-area khusus yang di-desain secara matang dan futuristik.

5. INVESTASI SUMBER DAYA MANUSIA

10 s/d 20 tahun kedepan, Pelabuhan Bojonegara akan menjadi Pelabuhan Internasional dan Jembatan Selat Sunda kemungkinan akan rampung, sehingga Cilegon akan menjadi kota transit yang sangat ramai. Sehingga Cilegon membutuhkan SDM yang berkualitas yang mampu men-supply produk-produk barang dan jasa yang komperhensif. Saat ini kaum pribumi hanya gigit jari melihat megahnya industri kimia dan industri logam, oleh karenanya kita mesti melakukan investasi yang “besar-besaran” di bidang SDM untuk mempersiapan generasi masa depan kita agar mampu berkiprah dan bersaing di Dunia Internasional.

Strategi Umum Membangun Kota Cilegon

Pertama, STRATEGI PEMBERDAYAAN, dalam arti merangsang segenap lapisan masyarakat untuk betul-betul berperanserta secara aktif dalam setiap perencanaan kota, suara masyarakat harus didengar dan dijadikan landasan perencanaan.

Kedua, STRATEGI KEMITRAAN, dalam arti melibatkan pihak swasta bersama-sama pihak penerintah daerah untuk membangun kota dengan prinsip mutual-benefit, terutama sekali demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat luas. Swasta bebas bergerak, namun diberi rambu-rambu yang jelas.

Ketiga, STRATEGI INVESTASI DAN LAPANGAN PEKERJAAN, dalam arti pemanfaatan dan pendayagunaan pusat-pusat kegiatan yang potensial baik dari segi ekonomi, sosial maupun kultural, untuk memicu pertumbuhan. Dalam strategi ini diperlukan perlakuan yang adil antar sektor formal dan informal, atau sektor modern dan tradisional.

Keempat, STRATEGI PELESTARIAN EKOLOGIS, dalam arti memadukan pembangunan dengan konservasi alam untuk menjamin terlindunginya sumberdaya alam yang tidak terbarukan dan juga pemanfataan yang optimal dari sumberdaya alam yang terbarukan, guna meminimalisir dampak negatif yang merusak atau merugikan. Dalam strategi ini diperlukan perhatian tentang ruang terbuka hijau atau ruang publik, dan hutan kota.

Kelima, STRATEGI KONSERVASI BUDAYA, dalam arti mempertahankan atau memugar bangunan kuno atau kawasan yang bersejarah yang mampu berperan sebagai salah satu potensi pengembangan jati diri atau identitas kota, sekaligus sebagai aktivitas untuk menumbuhkan kegiatan ekonomi maupun social budaya.

Keenam, STRATEGI KONSERVASI ENERGI, dalam arti mengupayakan agar sumber-sumber energi digunakan secara hemat, juga mempromosikan teknologi yang mendukung penghematan energi. Didalamnya juga termasuk mendukung sistem transportasi umum atau mass rapid transportation, efesiensi proses produksi industri dll.

Ketujuh, STRATEGI KOHESI SOSIAL, dalam arti mengupayakan kekentalan kekeluargaan untuk mencegah konfik akibat makin beragamnya individu dan komunitas yang multietnik dan multikultur. Perbedaan yang tumbuh dalam masyarakat harus dijadikan mozaik yang menarik untuk dikembangkan tanpa harus menimbulkan konflik.

Prioritas Program

PROGRAM PENDIDIKAN GRATIS YANG BERKUALITAS

Program ini meliputi pembebasan biaya pendidikan baik SPP, DSP, pungutan-pungutan lain serta pengadaan buku gratis dari tingkat SDN/MI hingga SMUN/MAN maupun sekolah swasta, selain itu program ini juga meliputi pemberian insentif untuk guru-guru bantu dan honorer. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka fasilitas sekolah perlu di-upgrade selain itu kualitas guru perlu ditingkatkan.

PROGRAM KESEHATAN GRATIS YANG BERKUALITAS

Program ini meliputi pembebasan biaya berobat di Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah. Selain itu diperlukan juga peningkatan fasilitas Puskesmas dan RSUD serta kualitas pelayanannya. Sebagai alternatif bisa juga subsidi pelayanan kesehatan dialihkan dari subsidi “unit pelayanan” ke subsidi “masyarakat” secara langsung, hal tersebut dilaksanakan melalui pembuatan instrument Lembaga Jaminan Kesehatan seperti yang dilakukan oleh pemerintah daerah Jembrana, masyarakat bisa berobat jalan gratis ke semua dokter, bidan di klinik swasta dan pemerintah.

PROGRAM PEMBUATAN BALAI LATIHAN KERJA YANG BERBASIS LINK AND MATCH

Untuk mengurangi angka pengangguran, perlu dibuat Balai Latihan Kerja yang melatih angkatan kerja sehingga mereka memiliki “skill teknis” yang memadai untuk berkompetisi di dunia industri. Pembuatan BLK ini perlu dikomunikasikan dan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak industri sehingga kita mampu merekam data tenaga kerja yang dibutuhkan oleh pihak industri. Sebagai stimulus bagi industri, bisa juga diterapkan pemberian insentif bagi industri, misalnya dengan pengurangan dana CSR bagi industri yang mau menerima tenaga kerja dari BLK yang dibuat oleh Pemda, tapi hal tersebut perlu dibuat payung hukum Perda-nya. Angkatan kerja yang terlatih “memiliki skill teknis” bias pula disalurkan ke luar negri dengan sistim kerjasama yang dikontrol langsung oleh pemerintah dalam rangka mengimbangi angkatan pencari kerja yang tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Dengan kontrol dan pengawasan dari pemerintah niscaya pengangguran insyaallah akan teratasi dengan baik.

PROGRAM PERTANIAN TERPADU

Dari data penggunaan lahan ternyata lahan pertanian memiliki porsi penggunaan lahan yang paling luas di kota cilegon, sehingga dibutuhkan revitalisasi pertanian melalui pemetaan lahan pertanian, penyediaan tenaga ahli pertanian, tehnologi pertanian moderen, pemberian modal, bibit, pupuk, infrastruktur pendukung seperti penyediaan sumber air dan irigasi, serta tak kalah penting penyuluhan yang intensif, manajemen pasca panen serta akses pasar. Jika hal ini dilaksanakan maka angka pengangguran di desa-desa dapat dikurangi yang pada gilirannya akan menggerakkan sektor riil ekonomi di pedesaan.

PROGRAM SENTRA UKM

Sektor usaha kecil merupakan salah satu sektor ekonomi yang terbukti sangat banyak membantu bangsa kita di saat krisis. Padasaat ini dibutuhkan revitalisasi UKM melalui pembuatan sentra usaha kecil dengan tempat yang strategis bagi usaha kecil, penyediaan tenaga ahli, dilanjutkan penyediaan akses modal, pelatihan manajemen dan keuangan, , serta memberikan kebijakan insentif seperti pengurangan retribusi serta pungutan-pungutan liar. Kerjasama antara UKM dan Industri melalui kontrol pemerintah akan memberikan dampak saling menguntungkan kedua belah pihak, pemanfaatan limbah industri yang dikelola oleh sentra usaha kecil akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi untuk keberlangsungan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jika hal ini dilaksanakan maka angka pengangguran di desa-desa dapat dikurangi yang pada gilirannya akan menggerakkan sektor riil ekonomi di pedesaan.

Program Jangka Panjang

PROGRAM BIDANG EKONOMI

· Mengembangkan minat investasi melalui pembuatan lembaga atau dinas penanaman modal yang menangani perizinan secara terpadu sehingga memudahkan para investor untuk masuk ke daerah. Instansi ini juga menjamin ketepatan waktu mendapatkan izin usaha sekaligus melindungi tata ruang dan lingkungan.

· Membangun kekuatan ekonomi desa dengan program peningkatan pertanian melalui pemberian fasilitas kredit yang mudah bagi para petani, penyediaan pupuk yang murah dan berkualitas, penyediaan sumber air bagi lahan palawija dan sawah tadah hujan, penyediaan infrastruktur irigasi, pembinaan dan pengarahan oleh tenaga pennyuluh yang berpengalaman, serta jaminan akses pasar bagi produk pertanian.

· Penataan dan pengembangaan sektor parawisata pantai dan parawisata sejarah serta mengupayakan dan mengembangkan konsep parawisata industri.

· Penataan dan pengelolaan dana CSR secara terpadu dan terencana guna mengentaskan persoalan pokok yang dihadapi masyarakat seperti persoalan pengangguran dan kemiskinan. Kedepan diperlukan payung hukum perda guna mengatur alokasi penggunaan, pertanggungjawaban, serta sasaran CSR sehingga dana CSR bisa diarahkan tepat sasaran.

· Membuat area-area khusus bagi PKL dengan penataan tempat yang memadai sehingga akan tumbuh pusat-pusat jajanan rakyat yang berkualitas, selain itu akan tumbuh sektor informal yang akan mampu menyerap tenaga kerja

· Membuat dan menata Lembaga Keuangan Mikro sebagai perpanjangan dari Bank Perkreditan Daerah sehinggga mampu menjangkau dan melayani pengusaha kecil di desa-desa dan pesisir.

· Meningkatkan kesejahteraan, perlindungan dan produktifitas tenaga kerja.

· Meningkatkan sarana prasarana kelautan dan perikanan, pengolahan dan pemasaran produk perikanan.

· Penataan lembaga-lembaga penghimpun zakat pemerintah dan swasta sehingga potensi zakat bisa dioptimalkan guna menyelesaikan problem ummat, perlu juga diupayakan pembentukan Baitul Maal Daerah yang mengkoordinasikan penyaluran zakat ke sasaran yang tepat.

· Penataan dan peningkatan profesionalisme usaha BUMD serta mencari celah bisnis bagi aktivitas BUMD di industri

PROGRAM BIDANG POLITIK

· Program peningkatan kapasitas dan pemahaman pembuatan legislasi bagi pimpinan dan anggota dewan. Hal ini dianggap penting karena tanpa penguasaan teknik serta teori tentang pembuatan legislasi, hal ini akan berimpilkasi terhadap produk legislasi. Sering sekali kita mendapati banyak PERDA yang bertentangan dengan aturan perundangan yang lebih tinggi akibat kelalaian anggota legislatif dalam menyusun PERDA. Selain itu perlu juga disiapkan Tim Ahli bidang-bidang tertentu yang khusus untuk mendampingi anggota dewan untuk memberikan masukan terkait dalam penyusunan produk legislasi

· Program peningkatan kapasitas pengetahuan ekonomi makro dan mikro bagi pimpinan dan anggota legislatif sehingga produk legislasi yang dihasilkan berkualitas.

· Program pembinaan dan peningkatan kualitas partai politik. Kualitas parpol amat bergantung terhadap pola rekruitmen yang menghasilkan individu-individu yang mengisi kepengurusan parpol, banyak parpol yang secara sembrono merekrut massa untuk beraktivitas dalam parpol, sayangnya hal tersebut tidak diimbangi dengan proses kaderisasi yang baik, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap kualitas parpol.

· Program pendidikan politik bagi masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap persoalan politik, sehingga kita berharap perlahan-lahan masyarakat selektif dalam hal penentuan pilihan-pilihan politis.

· Program pembinaan ormas, OKP, dan organisasi kemahasiswaan. Seringkali pemerintah mengabaikan masukan-masukan dari “civil society” sehingga timbul “praduga”, kedepan perlu dibangun komunikasi yang baik antara pemerintah dengan civil society.

PROGRAM BIDANG PENDIDIKAN

· Program pembebasan biaya sekolah dan buku dari tingkat SD sampai SMU baik negri maupun swasta, program ini juga berimplikasi terhadap tingkat pengeluaran rumah tangga, baik konsumsi maupun tabungan, dengan berkurangnya pengeluaran untuk biaya sekolah anak, kita berharap rumah tangga akan meningkatkan pengeluaran untuk konsumsi dan tabungan.

· Program peningkatan kualitas dan insentif bagi tenaga pendidik. Program pembebasan biaya sekolah tidak akan sempurna tanpa program peningkatan insentif dan kualitas tenaga pendidik, dua program tersebut merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

· Program “beasiswa bergulir” bagi siswa-siswi yang mampu lulus ke perguruan tinggi favorit seperti UI, UGM, ITB, UNPAD, anak-anak yang mendapat beasiswa tersebut kemudian kita dorong untuk beraktivitas di kota cilegon setelah kuliah mereka selesai, kita berharap mereka bisa mengisi posisi-posisi strategis di dunia industry, usaha dan pemerintahan.

· Membuat Balai Latihan Kerja dengan fasilitas yang lengkap, melalui BLK angkatan kerja yang kurang terampil bisa dibekali skill-teknis yang memadai sehingga mereka bisa diserap oleh dunia industri

PROGRAM BIDANG KESEHATAN

· Program pembebasan biaya berobat dan rawat inap di Puskesmas dan RSUD. Program ini memiliki ‘efek ekonomis’ yang sama dengan program pembebasan biaya sekolah, kita berharap melaui program ini selain tingkat kesehatan semakin meningkat, kita juga berharap ketahanan ekonomi rumah tangga keluarga di kota cilegon juga meningkat.

· Program peningkatan fasilitas dan kualitas pelayanan di Puskesmas dan RSUD. Rumah sakit pemerintah identik dengan pelayanan yang buruk, hal tersebut perlu diubah melalui peningkatan kualitas manajemen, pola rekrutmen tenaga kesehatan, insentif serta penentuan pemimpin lembaga yang profesional.

· Program peningkatan kualitas Posyandu untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak serta mengaktifkan kembali kampanye Keluarga Berencana, kita berharap agar masyarakat cilegon merupakan kumpulan dari “keluarga kecil” yang berkualitas baik secara materil maupun imateril.

PROGRAM BIDANG INFRASTRUKTUR, TATA KOTA DAN LINGKUNGAN

· Program peningkatan dan pemeliharaan ruas jalan desa, jembatan, drainase

· Program pembangunan alaun-alun kota, taman kota, gedung pemuda dan olahraga, program ini merupakan program pemenuhan infrastruktur dasar yang hingga saat ini kurang mendapat perhatian, alih-alih menyelesaikan infrastruktur dasar, pemkot justru membuat empat mega proyek yang menyedot anggaran yang besar.

· Program pembangunan fasilitas MCK dan sumur bor bagi daerah-daerah tertentu yang kering dan kekurangan pasokan air bersih. Banyak daerah terpencil-biasanya daerah dekat perbukitan baik di utara maupun selatan cilegon-yang belum bisa mengakses air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian.

· Memperbaiki Perda RTRW, terutama yang menyangkut persoalan tata pemukiman yang berdekatan dengan lokasi industri, program ini meliputi pembuatan green belt di sekitar pabrik, program bedol desa, serta memberikan paket insentif bagi para investor yang membuat komplek atau pemukiman di daerah selatan kota cilegon.

· Program kerjasama dengan industri untuk membuat hutan kota di zona tertentu serta memanfaatkan lahan industri yang belum tergarap untuk dijadikan daerah hijau, melaui program ini bisa juga dikeluarkan insentif bagi pabrik yang bersedia bekerjasama dengan pemkot, insentif itu bisa berupa CSR SWAP atau pengurangan retribusi tertentu.

PROGRAM BIDANG BUDAYA DAN KESENIAN

· Program pembuatan Gedung Kesenian dan Budaya, ini dianggap perlu karena lewat berbagai aktivitas kesenian yang berpusat di gedung kesenian kita bisa membangun karakter, mentalitas dan moralitas generasi mendatang

· Program pembuatan Dewan Kesenian Daerah, ini diperlukan guna membina serta meng-organisir kegiatan kesenian dan kebudayaan secara berkesinambungan agar terarah dengan baik.

· Program pengembangan dan pembinaan kebudayaan local. Diperlukan sebuah riset yang panjang untuk menggali kembali budaya local kota cilegon, karena sudah lama sekali pemerintah “mengacuhkan” persoalan budaya, budaya dipandang sebelah mata dan dianggap hal yang remeh-temeh, padahal sumbangsih budaya sangat besar terhadap esensi pembangunan yang paripurna, yakni membangun “badan” dan “jiwa” nya masyarakat, salah satu peran budaya adalah membangun “jiwa yang sehat”.

· Program Mulok bagi semua sekolah dari tingkatan dasar sampai atas untuk mengajarkan sejarah perjuangan para pahlawan kota cilegon, ini dilakukan dalam upaya meningkatan “sense of belonging” serta peningkatan rasa tanggungjawab social bagi generasi penerus kota cilegon.